KONSEP DASAR
INFEKSI
SALURAN KEMIH
A.
Definisi
Infeksi
saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli,
ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang
menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu kondisi dimana
sistem kemih meradang akibat infeksi kuman. Infeksi tersebut umumnya dimulai
dari infeksi dibagian muara kencing dan uretra (Uretritis) tetapi jika tidak ditanggulangi dengan baik maka infeksi
akan menjalar hingga kandung kemih (Sistitis),
Ureter (Ureteritis) bahkan hingga
mengenai ginjal (Pielonefritis)
(Suciadi, 2010:34).
B.
Etiologi
Umumnya
ISK disebabkan oleh kuman gram negatif. Escherichia coli merupakan
penyebab terbanyak baik pada yang simtomatik maupun yang asimtomatik yaitu 70 -
90%. Enterobakteria seperti Proteus mirabilis (30 % dari infeksi saluran
kemih pada anak laki-laki tetapi kurang dari 5 % pada anak perempuan).
Organisme gram positif seperti Streptococcus faecalis (enterokokus), Staphylococcus
epidermidis dan Streptococcus viridans jarang ditemukan. Pada
uropati obstruktif dan kelainan struktur saluran kemih pada anak laki-laki
sering ditemukan Proteus species. Pada ISK nosokomial atau ISK kompleks
lebih sering ditemukan kuman Proteus dan Pseudomonas (Lumban,
2003). ISK dapat juga disebabkan oleh berbagai keadaan patologis
baik berupa kerusakan glomerulus ataupun oleh sebab lain misalnya urolitiasis,
tumor ginjal, atau nekrosis papilaris.
Penyebab infeksi saluran kemih ini adalah
mikroorganisme yang terdiri dari :
Bakteri gram negatif : E. Coli, Entherobacter,
Pseudomonas, Serrativa.
Bakteri gram positif ; Staphylococcus Saprophyt,
streptococcus.
Virus : jarang ditemukan
Jamur : jarang ditemukan
Tabel 2.2: Famili, Genus dan Spesies mikroorganisme (MO) yang
Paling Sering Sebagai Penyebeb ISK (Sukandar,
E., 2004)
(DISESUAIKAN
DENGAN OBATNYA)
Gram negative
|
Gram positif
|
||||
Family
|
genus
|
Spesies
|
family
|
genus
|
spesies
|
Enterobacteriacai
Pseudomonadaceae
|
Escherichia
Klebsiella
Proteus
Enterobacter
Providencia
Morganella
Citrobacter
Serratia
Pseudomonas
|
coli
pneumonia
oxytosa
mirabilis
vulgaris
cloacae
aerogenes
rettgeri
stuartii
morganii
freundii
diversus
morcescens
aeruginosa
|
Micrococcaceae
Streptococceae
|
Staphylococcus
Streptococcus
|
aureus
fecalis
enterococcus
|
C. Tanda
dan Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Tanda dan gejala Infeksi Saluran
kemih (ISK) secara umum adalah :
a.
Rasa perih saat berkemih
b. Urgency
c. Nyeri
perut bagian tengah dan bawah
d. Air
kencing berwarna keruh dan ada hematuria
e. Nyeri
pinggang
f. Demam
hingga menggigil
g. Mual
dan muntah-muntah
(Suciadi, 2010: 60).
Gambaran klinis infeksi saluran kemih bagian atas:
·
Demam, menggigil.
·
Nyeri pinggang
·
Malaise.
·
Anoreksia.
·
Nyeri tekan pada sudut kostovertebra dan abdomen.
Gambaran
klinis infeksi saluran kemih bagian
bawah:
·
Disuria.
·
Frekuensi dan urgensi
·
Nyeri suprapubik.
·
Hematuria.
Pemeriksaan Penunjang
Pewarnaan
gram dan kultur pada spesimen urin ‘clean-catch’ sebelum pemberian antibiotik.
Organisme yang sering ditemukan adalah E. Coli, Enterobacter, Klebsiella,
Proteus (menunjukkan adanya batu urin).
Infeksi saluran kemih
bagian atas:
·
DPL.
·
Ureum + elektrolit dan serum kreatin: fungsi ginjal.
·
Ultrasonografi ginjal: pembengkakan pada
pielonefritis, batu, obstruksi/hidronefrosis, abses sekunder.
·
IVP: batu, kelainan struktural, obstruksi sistem
pengumpul.
·
CT scan: abses/tumor.
·
Scan isotop (DPTA, DMSA): fungsi tubuloglomerular
ginjal.
·
Foto polos abdomen, yang disebut pula KUB (kidney,
ureter, dan bladder), untuk mengetahui adanya kalsifikasi dan menggambarkan
keadaan ginjal (posisi, bentuk, ukuran, garis bentuk, dan sumbunya).
Infeksi saluran kemih
bagian bawah:
·
DPL.
·
Sistoskopi hanya jika terdapat hematuria-keganasan
atau batu menjadi penyebab dasar.
·
Jika terdapat obstruksi, scan ultrasonografi, IVP,
dan sistoskopi mungkin diperlukan.
Pemeriksaan laboratorium
1. Urinalisis
a. Leukosituria
Leukosituria atau piuria merupakan salah satu
petunjuk penting terhadap dugaan adalah ISK. Dinyatakan positif bila terdapat
> 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit
silinder pada sediment urin menunjukkan adanya keterlibatan ginjal.
b. Hematuria
Dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk adanya
ISK, yaitu bila dijumpai 5-10 eritrosit/LPB sedimen urin.
2. Bakteriologis
a. Mikroskopis
Dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram.
Dinyatakan positif bila dijumpai 1 bakteri /lapangan pandang minyak emersi.
b. Biakan bakteri
Dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK yaitu bila ditemukan
bakteri dalam urine.
3. Tes kimiawi
Yang paling sering dipakai ialah tes reduksi griess
nitrate. Dasarnya adalah sebagian besar mikroba.
4. Tes Plat-Celup (Dip-slide)
Penentuan jumlah kuman/ml dilakukan dengan membandingkan pola
pertumbuhan pada lempeng perbenihan dengan serangkaian gambar yang
memperlihatkan keadaan kepadatan koloni yang sesuai dengan jumlah kuman antara
1000 dan 10.000.000 dalam tiap ml urin yang diperiksa. Tetapi jenis kuman dan
kepekaannya tidak dapat diketahui.
Klasifikasi
Klasifikasi
ini mempermudah identifikasi penderita resiko tinggi dan penderita yang dapat
diobati dengan pembedahan dan memberi suatu kerangka yang rasional untuk
pengobatan penderita infeksi saluran kemih kumat. Semua infeksi saluran kemih
dibagi menjadi 3 golongan berikut:
1.
Infeksi Pertama
Sekitar
80% infeksi pertama disebabkan oleh E.coli , sangat sensitive terhadap banyak
agen anti mikroba, dan menurut pengalaman dalam beberapa hari akan terlenyapkan
dengan terapi oral yang tidak mahal. Jika penderita dirawat inap atau yang baru
mendapat agen anti mikroba oral, bakteri dapat lebih resisten dan memerlukan
terapi spesifik yang didasarkan pada gambaran sensitifitas anti mikroba.
2.
Bakteriuria yang tidak sembuh
Bakteri
uria yang tidak sembuh menunjukkan
kegagalan mensterilisasi kencing walaupun diberi terapi anti mikroba. Jika
bakteri uria tidak dapat dihilangkan, infeksi saluran kencing tidak dapat di
anggap sembuh, dan infeksi yang terjadi
tidak dapat diklarifikasikan sebagai kumat.
3.
Bakteriuria kumat
Jenis
bakteriuria kumat dapat ditentukan , bila bakteriuria telah sembuh selama
beberapa hari dan obat anti mikroba dihentikan. Menetapnya bakteri dalam
saluran kencing (misal: dalam batu
ginjal atau prostatitis bakteri) menimbulkankan infeksi kumat dengan spesies
yang sama. Biasanya diperlukan pembedahan untuk menghilangkan sumber bakteri.
Reinfeksi
disebabkan oleh kemasukan kembali bermacam-macam bakteri dari reservoir diluar
saluran kencing. kebanyakan infeksi kumat pada wanita adalah reinfeksi dan
memerlukan profilaksis anti mikroba, bukan pembedahan.
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih
(ISK)
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah :
- Biasakan diri minum air putih yang cukup setiap
harinya, yaitu 8 gelas dalam sehari
- Hindari kebiasaan menahan kencing
- Bagi kaum wanita, hindari kebiasaan mencuci kemaluan
dengan berbagai produk kosmetik yang tidak jelas atau cebok dengan air
toilet yang diragukan kebersihannya
- Biasakan cebok dengan arah dari depan (kemaluan)
kebelakang (bokong)
- Biasakan berhubungan seksual dengan cara yang sehat,
sebaiknya kaum wanita membiasakan diri buang air kecil setelah berhubungan
seksual
- Jagalah kebersihan daerah kelamin
- Gantilah pembalut secara rutin saat sedang menstruasi.
- Gantilah popok secara rutin pada
bayi.
- Kenakan
celana dalam yang tidak ketat dan tidak menyerap panas (hindari warna hitam)
- Periksa air seni secara teratur saat sedang hamil
- Tuntaskan pengobatan jika memiliki penyakit prostat
atau batu saluran kemih
(Suciadi, 2010:65).
PENGKAJIAN DATA DASAR
- Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:
·
Riwayat
infeksi saluran kemih sebelumnya
·
Obstruksi
pada saluran kemih (sumbatan batu dan tumor)
- Adanya faktor yang menjadi pedisposisi pasien
terhadap infeksi nosokomial (didapat dari rumah sakit)
·
Pemasangan
kateter foley
·
Imobilisasi
dalam waku yang lama
·
Inkontinensia
- Kaji manisfestasi klinik dari infeksi saluran kemih
·
Urgensi.
·
Frekuensi
berkemih
Poliuria
Oliguria
Strangurin (miksi
sering tetapi sedikit-sedikit, lambat, dan sakit).
Urgensi (pasien
berkeinginan untuk miksi, tetapi tidak terkontrol untuk keluar).
Nokturia
Intermiten (pasien
mengalami tempo berhenti arus urinenya selama miksi).
·
Disuria
(nyeri saat kencing).
·
Bau
urine yang menyengat.
·
Nyeri-biasanya
pada suprapublik pada ISK bawah dan sakit pada panggul pada ISK atas (perkusi
daerah kostrovertebra untuk mengkaji nyeri tekan panggul)
·
Demam,
khususnya pada ISK atas (ureter ke atas).
- Pemeriksaan diagnostik
·
Urinalisa
memperlihatkan bakteriuria, sel darah putih, dan endapan SPD dengan
keterlibatan ginjal.
·
Kultur
(biakan) urine mengidentifikasi organisme penyebab
·
Tes
bakteri bersalut-antibodi terhadap bakteri bersalut-antibodi diindikasikan pada
pielonefritis.
·
Sinar
x ginjal (USG, BOF/foto abdomen), ureter dan kandung kemih (GUK)
mengidentifikasi anomali struktur nyata.
·
Pielogram
intravena (IVP/intravena pielografi) mengidentifikasi perubahan atau
abnormalitas struktur.
- Kaji perasaan perasaan pasien terhadap hasil
tindakan dan pengobatan. Terutama pada wanita sering berfokus pada rasa
takut akan kekambuhan, dimana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas
seksual penampilan kerja dan aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS).
DIAGNOSA KEPERAWATAN : NYERI
Berhubungan dengan faktor : Infeksi saluran perkemihan.
Batasan karakteristik : merasa nyeri seperti terbakar waktu buang air
kecil, mengeluh nyeri pada daerah pinggul, hal ini meningkat dalam intensitas
pada perkusi daerah panggul.
Kriteria evaluasi: tidak nyeri waktu berkemih, tidak nyeri pada perkusi
daerah panggul
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
a.
Masukan dan haluaran setiap 8 jam
b.
Hasil urinalisis ulang
|
Untuk mengidentifikasi
indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
|
a.
Konsul dokter bila:
·
Pola berkemih berubah, sebagai contoh, sering berkemih dengan jumlah
sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih.
·
Nyeri menetap atau bertambah sakit
b.
Berikan analgesik sesuai kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya.
c.
Berikan antibiotik.
|
Temuan-temuan ini dapat
memberi tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan lebih luas.
Seperti pemeriksaan radiologi, jika sebelumnya tidak dilakukan.
Analgetik memblok lintasan
nyeri, sehingga mengurangi nyeri.
Antibiotik menghambat
perkembangbiakan dan membunuh bakteri.
|
a.
Jika frekuensi menjadi masalah, jamin akses ke kamar mandi, pispot tempat
tidur, atau bedpan. Anjurkan pasien untuk berkemih kapan saja ada keinginan.
b.
Buat berbagai variasi sediaan minuman, termasuk air segar di samping
tempat tidur. Pemberian air sampai 2400 mL/hari.
c.
Berikan WWZ / kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri.
|
Berkemih yang sering
mengurangi statis urine pada kandung kemih dan menghindari pertumbuhan
bakteri.
Akibat dari peningkatan
haluaran urine memudahkan berkemih sering dan membantu membilas saluran
perkemihan.
Rasional
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN: KURANG PENGETAHUAN
Berhubungan dengan: pencegahan dan
pengobatan ISK.
Batasan Karakteristik: Pertanyaan kebutuhan menyelesaikan terapi antibiotik
yang diprogramkan bila tidak ada lagi gejala, adanya riwayat infeksi saluran kemih
berulang, meminta informasi, menyatakan tidak mengerti.
Hasil Pasien: Mendemonstrasikan keinginan untuk mentaati rencana
terapeutik.
Kriteria Evaluasi: Menyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan
diagnostik, rencana pengobatan, tindak perawatan diri preventif.
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
a.
Sumber infeksi
b.
Tindakan untuk mencegah penyebaran atau kekambuhan
c.
Jelaskan pemberian antibiotik yang meliputi nama, tujuan, dosis, jadwal,
dan catat efek sampingya.
d.
Pemeriksaan diagnostik, termasuk:
·
Tujuan
·
Gambaran singkat
·
Persiapan yang dibutuhkan sebelum pemeriksaan
·
Perawatan sesudah pemeriksaan
|
Pengetahuan apa yang
diharapkan dapat mengurangi ansietas dan membantu mengembangkan kepatuhan
klien terhadap rencana terpeutik.
|
|
Instruksikan verbal dapat
dengan mudah di lupakan
|
|
Pasien sering menghentikan
obat mereka, jika tanda-tanda mereda. Cairan menolong membilas ginjal. Asam
piruvat dari sari buah berri membantu mempertahankan keadaan asam urine.
Lingkungan asam membantu mencegah pertumbuhan bakteri. Deteksi dini
memungkinkan pemberian terapi antibiotik sebelum infeksi menyebar.
|
·
Berkemih bila keinginan terasa dan setelah berhubungan seksual
·
Membersihkan perineal dari depan ke belakang setelah buang air besar
·
Hindari pengguanaan busa sabun dan sabun dengan parfum kuat
·
Gunakan pakaian dalam dari katun daripada nilon
dan jangan ketat
|
Untuk menjaga saluran bawah
bebas dari bakteri. Pembersihan yang tepat setelah buang air menghindari
uretra terkontaminasi. Sejumlah sabun dapat mengiritasi perineal. Kain katun
memberikan sirkulasinudara yang baik untuk mengeringkan daerah perineal.
|
|
Untuk mendeteksi isyarat
indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan membantu mengembangkan penerimaan
rencana terapeutik
|
DAFTAR RUJUKAN
Engram, B. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah.
Jakarta: EGC
Grace, P. A. & Borley, N. R. 2007. At a Glance Ilmu Bedah. PT Gelora Aksara
Pratama.
Harnowo, S. 2001. Keperawatan
Medikal Bedah untuk Akademi Keperawatan. Jakarta: Widya Medika.
Philadelphia & Pennsylvania.
1994. Dasar Biologis & Klinis Penyakit
Infeksi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Smeltzer, S. C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth. Jakarta: EGC.
http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/06/konsep-dasar-infeksi-saluran-kemih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar